TA : PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT ASAL DxP SRIWIJAYA DAN DxP 540 PPKS DI PRE-NURSERY PTPN IV REGIONAL 7 KSO KEBUN BEKRI

Cahya, Mei Indah (2024) TA : PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT ASAL DxP SRIWIJAYA DAN DxP 540 PPKS DI PRE-NURSERY PTPN IV REGIONAL 7 KSO KEBUN BEKRI. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf

Download (16kB)
[img] Text
Ringkasan_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf

Download (12kB)
[img] Text
Bab1&2_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf

Download (120kB)
[img] Text
DaftarPustaka_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf

Download (12kB)
[img] Text
Full teks TA_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Turnitin_MeiIndahCahya_21721044 - Mei Indah Cahya.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman sebagai penghasil minyak. Kelapa sawit juga memiliki prospek yang baik untuk kedepannya, karena pemanfaatan produk-produk yang dihasilkan dari kelapa sawit semakin tinggi. Pembibitan kelapa sawit adalah masa mempersiapkan tanaman kelapa sawit selama kurang lebih satu tahap mulai dari kecambah sampai menjadi tanaman muda yang lengkap. Pembibitan kelapa sawit ada dua tahap yaitu terdiri dari masa pre-nursery selama 3 bulan di polybag kecil dan main�nursery 8-9 bulan di polybag besar, umumnya penanaman penanaman bibit pre�nursery ditanam secara mendatar pada areal pembibitan yang telah ditetapkan. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mampu melakukan seleksi bibit pre-nursery pada pembibitan kelapa sawit dan mampu membedakan pertumbuhan bibit kelapa sawit varietas DXP 540 PPKS dan DXP Sriwijaya pada pembibitan di pre-nursery PTPN IV Regional 7 KSO Kebun Bekri. Kegiatan yang penting pada saat perawatan dilakukan penyiraman,karena bibit kelapa sawit sangat membutuhkan ketersediaan air yang cukup pada saat masa pertumbuhannya. Manfaat membandingkan pertumbuhan yang penting di pre nursery adalah mengidentifikasi dan kemudian mengeliminasi semua bibit yang abnormal, serta mempertahankan bibit yang benar benar sehat dan bermutu baik. Seleksi bibit di pre-nursery varietas DXP 540 PPKS yang ditanam sebanyak 33.765 bibit (100%), dengan bibit abnormal 1.636 (4,84%), bibit kerdil sebanyak 1.385 (4,10%), dan bibit mati sebanyak 777 (2,30%), maka bibit yang lolos seleksi dan siap dipindah ke main nursery sebanyak 29.967 (88,75%). Sedangkan varietas DXP Sriwijaya yang ditanam sebanyak 33.675 bibit (100%), dengan bibit abnormal 1.750 (5,19%), bibit kerdil sebanyak 1.704 (5,06%), dan bibit mati sebanyak 990 (2,93%), maka bibit yang lolos seleksi dan siap dipindah ke main nursery sebanyak 29.231 (86,80%). Pertumbuhan tinggi bibit pre nursery varietas DXP Sriwijaya lebih unggul dengan perbedaan pertumbuhan dengan standar PTPN sebesar 31,31% dibandingkan dengan varietas DXP 540 PPKS. Sedangkan pertumbuhan jumlah daun dan diameter batang bibit pre nursery varietas DXP 540 PPKS lebih unggul dengan perbedaan pertumbuhan dengan standar PTPN sebesar 26,66% dan 19,00% dibandingkan dengan varietas DXP Sriwijaya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 17 Apr 2025 00:47
Last Modified: 17 Apr 2025 00:47
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/6406

Actions (login required)

View Item View Item