Kurnia, Reisa Ari (2024) SKRIPSI : EFISIENSI SALURAN TATANIAGA LADA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.
![]() |
Text
Cover_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text
Ringkasan_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Download (116kB) |
![]() |
Text
Bab 1&2_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Download (738kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Download (21kB) |
![]() |
Text
Fullteks TA_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Turnitin_Reisa Ari Kurnia_20751021 - Reisa Ari kurnia.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Lada adalah salah satu bahan baku rempah yang paling bernilai ekonomis dan serbaguna di Indonesia. Lada menjadi rempah untuk penyajian hidangan pedas dan harum terkenal diseluruh dunia. Lada telah menjadi komoditas perdagangan atau ekspor internasional dari ribuan tahun lalu. Produksi komoditas lada di Lampung berasal dari sejumlah daerah sentra perkebunan yaitu Kabupaten Lampung Timur, Lampung Utara, Way Kanan, dan Lampung Barat (Dinas perkebunan Lampung, 2024). Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi lembaga tata niaga lada di area sentra produksi, menganalisis biaya dan marjin pada saluran tataniaga lada di area sentra produksi, Menganalisis efisiensi tataniaga lada di area sentra produksi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini yaitu; Bagaimana saluran tataniaga lada di Kabupaten Lampung Barat, bagaimana biaya dan marjin tata niaga lada di Kabupaten Lampung Barat, dan apakah saluran tataniaga lada di Kabupaten Lampung Barat sudah efisien Manfaat penelitian informasi hasil Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yaitu, mendapatkan informasi bagi petani mengenai saluran tataniaga lada di area sentra produksi, mengetahui biaya dan marjin pada saluran tataniaga lada di area sentra produksi sehingga petani dapat mempertimbangkan keputusan pemasaran. sebagai pengambilan keputusan bagi petani untuk memilih lembaga manakah yang paling efisien dalam menentukan harga. Saluran tataniaga dari suatu komoditas perlu diketahui untuk menentukan jalur mana yang lebih efisien dari semua kemungkinan jalur-jalur yang dapat ditempuh, selain itu saluran pemasaran dapat mempermudah dalam mencari besarnya margin yang diterima tiap lembaga yang terlibat. Penelitian lapang telah dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2023. Jumlah sampling pada tingkat petani diambil secara purposive dari dua daerah sentra terbesar di Kabupaten Lampung Barat yaitu Kecamatan Belalau dan Sekincau.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ―Efisiensi Saluran Tataniaga Lada di Kabupaten Lampung Barat‖. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebaran jumlah responden diatas dengan rata rata petani berpendidikan lulusan SD berjenis kelamin laki laki usia sekitar 45 – 61 tahun (beristri) dengan istri yang membantu berusaha tani maupun sebagai ibu rumah tangga. Desa pilihan diatas merupakan desa dengan sentra penghasil tanaman lada di Kecamatan Belalau dan Sekincau. Pengalaman responden petani lada dalam berusaha tani lada adalah 10 sampai 25 tahun. Lembaga saluran tataniaga dalam penelitian ini adalah petani, pedagang pengumpul, dan pedagang besar dan eksportir adalah tingkat akhir. Biaya tetap yang dikeluarkan petani dalam usaha tani lada yaitu ginjar (keranjang rotan), tangga bambu / tangga kayu, karung, dan terpal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaku saluran tataniaga lada di lokasi penelitian terdiri dari ; petani, pedagang pengumpul, pedagang besar Kabupaten Lampung Barat, Pedagang besar Bukit Kemuning dan eksportir. Pangsa produsen yang diterima oleh petani responden lada sudah cukup tinggi karena memiliki nilai diatas 70 persen. Pangsa podusen terendah yang diterima oleh responden petani lada di Kabupaten Lampung Barat sebesar 78 % yang terdapat pada saluran 2, sedangkan pangsa produsen tertinggi yang diterima oles responden petani lada terdapat pada saluran 3 dengan nilai 86 % . Tingginya nilai pangsa produsen pada saluran 3 diakibatkan oleh selisih harga yang diterima oleh petani lada dengan harga yang dibayarkan oleh eksportir nilainya lebih kecil dibandingkan dengan saluran lainnya. lembaga saluran tataniaga yang memiliki nilai marjin tataniaga paling tinggi adalah pedagang besar Bukit kemuning pada saluran 2 dengan nilai marjin keuntungan Rp. 4. 369/kg. Diikuti oleh pedagang besar Lampung Barat dengan nilai Rp. 2. 784/kg. Hasil penelitian mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian Taqiuddin tahun 2011 tentang efisiensi pemasaran lada yang menyatakan nilai (RPM) tidak menyebar merata pada seluruh saluran pemasarannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, dapat dikatakan bahwa saluran tataniaga lada di Kabupaten Lampung Barat belum efisien karena produk lada yang besifat homogen dan tidak ada hambatan untuk keluar masuk pasar namun perilaku pasar dalam hal penentuan dan pembentukan harga dominan dikuasai oleh lembaga saluran tataniaga yang bertindak sebagai pembeli, sedangkan jika dilihat dari sisi pangsa produsen yang diperoleh petani saluran tataniaga ke-3 lada tersebut sudah relative efisien karena nilai pangsa produsennya cukup tinggi yaitu diatas 80% Ratio Profit Margin (Pradyatama, 2019).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Jurusan Ekonomi dan Bisnis > Prodi D4 Pengelolaan Agribisnis Jurusan Ekonomi dan Bisnis > Prodi D4 Pengelolaan Agribisnis |
Depositing User: | mrs Retno Triastika |
Date Deposited: | 16 Jun 2025 08:10 |
Last Modified: | 16 Jun 2025 08:10 |
URI: | http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/6542 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |