Wijaya, Yuda (2024) TA : PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) VARIETAS DXP 540 PPKS DAN DXP LAME PADA MAIN-NURSERY KEBUN BEKR. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.
![]() |
Text
Cover_YudaWijaya_21721057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Download (109kB) |
![]() |
Text
Ringkasan_YudaWijaya_21721057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Download (140kB) |
![]() |
Text
Bab1&2_YudaWijaya_21721057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
DaftarPustaka_YudaWijaya_21712057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Download (117kB) |
![]() |
Text
Fullteks_YudaWijaya_21721057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
![]() |
Text
Turnitin_YudaWijaya_21721057 - 2B_yuda Wijaya.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Praktik budidaya kelapa sawit tidak lepas dari beberapa aspek salah satunya adalah pemilihan benih atau bibit unggul. Faktor genetik juga memiliki peranan penting dalam keberlanjutan budidaya tanaman kelapa sawit yang akan ditanam. Bibit yang baik adalah bibit yang tumbuh dengan normal dan sesuai dengan standard, tidak rusak dan terhindar dari serangan hama dan penyakit. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas dan layak tanam ke lapangan, maka perlu dilakukan pengukuran pertumbuhan dan tahap seleksi bibit yang ketat. Seleksi yang ketat dilakukan agar pada saat pindah tanam ke areal penanaman, bibit yang sehat dan normal tidak tercampur dengan bibit abnormal. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mampu melakukan seleksi bibit main-nursery pada pembibitan kelapa sawit dan mampu membedakan pertumbuhan bibit kelapa sawit varietas DXP 540 PPKS dan DXP LAME pada pembibitan main-nursery di PTPN IV Regional 7 KSO Kebun Bekri. Seleksi bibit dilakukan berdasarkan ukuran pertumbuhan dan kesehatannya. Seleksi bibit dilakukan dengan cara sensus baris per baris bibit kemudian mencatat pertumbuhan dan mengidentifikasi bibit yang mengalami pertumbuhan abnormal. Berdasarkan data yang diperoleh bibit main-nursery varietas DXP 540 PPKS yang lulus Seleksi I yaitu 98,3282%, Seleksi II yaitu 96,4561%, Seleksi III yaitu 95,7386% dengan jumlah bibit yang siap salur dan lulus tahap Seleksi I - IV yaitu 28.690 bibit atau sama dengan 95,7386%. Sedangkan bibit main-nursery varietas DXP LAME yang lulus Seleksi I yaitu 99,5348%, Seleksi II yaitu 98,5916%, Seleksi III yaitu 97,8492% dengan jumlah bibit yang siap salur dan lulus tahap Seleksi I-IV yaitu 30.709 bibit atau sama dengan 97,8492%. Pengamatan perbandingan pertumbuhan bibit di pembibitan main-nursery dipilih bibit dengan varietas DXP 540 PPKS dan varietas DXP LAME. Variabel yang dibandingkan yaitu tinggi bibit, jumlah daun, dan diameter batang. Berdasarkan data yang diperoleh didapat kesimpulan bahwa bahwa pertumbuhan bibit main-nursery varietas DXP LAME lebih unggul, dimana rata�rata perbedaan pertumbuhan tinggi bibit 7,78%, rata-rata perbedaan pertumbuhan jumlah daun 14,69% dan rata-rata perbedaan pertumbuhan diameter batang 13,69% lebih tinggi dibandingkan dengan bibit main-nursery varietas DXP 540 PPKS.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan |
Depositing User: | mrs Frika Adelaide Lubis |
Date Deposited: | 23 Apr 2025 02:09 |
Last Modified: | 23 Apr 2025 02:09 |
URI: | http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/6431 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |