Rahmawati, Rahmawati (2024) TA : PRODUKSI BENIH CABAI KERITING (Capsicum annum L.) HIBRIDA DI PT TANI MURNI INDONESIA. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.
![]() |
Text
Cover_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Download (40kB) |
![]() |
Text
Ringkasan_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Download (5kB) |
![]() |
Text
Bab1&2_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Download (114kB) |
![]() |
Text
DaftarPustaka_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Download (86kB) |
![]() |
Text
Fullteks TA_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
Turnitin_Rahmawati_21712020 - 712_Rahma Wati.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
Abstract
Cabai keriting (Capsicum annum L.) adalah salah satu tanaman penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang tidak bisa diabaikan. Konsumsi dan produksi cabai keriting di Indonesia terus meningkat setiap tahun, didorong oleh penggunaan benih berkualitas yang berasal dari benih hibrida. Penggunaan benih hibrida merupakan strategi untuk meningkatkan produksi cabai di Indonesia, di mana benih tersebut dihasilkan dari persilangan antara dua tetua unggul. Untuk mempercepat pembentukan cabai keriting hibrida, perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan mengumpulkan serbuk sari dari bunga jantan dan menyerbukannya ke kepala putik bunga betina. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mempelajari teknik produksi benih cabai keriting hibrida di PT. Tani Murni Indonesia. Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil praktik kerja lapang di perusahaan tersebut dari Maret hingga Juni 2024. Proses produksi benih cabai keriting meliputi tahap persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman, seleksi buah, serta panen dan pascapanen. Dalam produksi benih cabai keriting hibrida, terdapat tanaman tetua jantan dan tetua betina, di mana tetua betina merupakan tanaman mandul jantan. Pemeriksaan tanaman sebelum penyerbukan dilakukan untuk memastikan kesesuaian tanaman dengan deskripsi yang diinginkan. Penyerbukan pada tanaman cabai dilakukan dengan cara manual oleh bantuan manusia dengan cara menempelkan serbuk sari kepada kepala putik. Pemanenan buah cabai dilakukan pada saat tanaman berumur ±90 HST tanpa menyertakan tangkai buahnya. Buah cabai yang telah dipanen kemudian dilakukan ekstraksi dan pengeringan pada benih hasil ekstraksi. Benih yang telah kering kemudian disimpan di dalam gudang penyimpanan sementara untuk selanjutnya dilakukan pemilahan benih, uji mutu dan coating. Benih yang telah melalui proses coating kemudian dikemas dan dapat didistribusikan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > D3 Hortikultura |
Depositing User: | mrs Frika Adelaide Lubis |
Date Deposited: | 20 Mar 2025 02:20 |
Last Modified: | 20 Mar 2025 02:20 |
URI: | http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/6346 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |