Elfandari, Henni (2024) TA : TEKNIK PANEN DAN PASCAPANEN MENTIMUN MINI (Cucumis sativus L.) DI CV SOEBI FARM AGRIKULTURA. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.
![]() |
Text
COVER_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Download (24kB) |
![]() |
Text
RINGKASAN_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Download (60kB) |
![]() |
Text
BAB 1&2_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Download (519kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Download (70kB) |
![]() |
Text
TA_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Restricted to Repository staff only Download (955kB) |
![]() |
Text
TURNITIN_EVINDA TRI VISKA SALSABILA_21712009 - Evinda Tri Viska Salsabila.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Mentimum merupakan keluarga (Cucurbitaceae) yang berasal dari Asia Utara dan terkenal di seluruh dunia. Tanaman ini termasuk dalam kategori tanaman semusim yang tumbuh dengan cara menjalar dan dapat ditanam pada dataran rendah ataupun tinggi dengan ketinggian berkisar 0 – 1000 m di atas permukaan laut (Sabaruddin et al., 2012). Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianin, 0,01 mg riboflavor, 14 mg asam, 0,3 mg vitamin A, 0,3 mg vitamin B1, 0,02 mg vitamin B2 dan 8,0 mg vitamin C. Pascapanen mentimum mini meliputi kegiatan, sortasi, grading, pembersihan, penimbangan, pengemasan, penyimpanan dan pemasaran. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh mekanis maupun efek fisisologis seperti lecet, kering layu dan busuk setelah dipanen sehingga berdampak kepada umur simpan yang tidak panjang. Adapun umur simpan komoditas mentimun tersebut hanya berkisar 5-7 hari setelah panen Penanganan pasca panen terhadap hasil produksi mentimun perlu dilakukan untuk mempertahankan mutu dan kualitas mentimun, mengingat umur simpan mentimun yang tidak panjang. Penanganan pascapanen mentimun merupakan faktor perlakukan secara khusus yang perlu diperhatikan agar mutu mentimun dapat dipertahankan hingga sampai kepada konsumen. Salah satu cara yang dapat dilakukan pada penanganan pasca panen mentimun adalah dengan menggunakan cold stroge dengan suhu 7-11o C. Penyimpanan yang ideal dan baik adalah menggunakan pendingin karena suhu yang dingin dapat menghambat kerusakan fisiologis, penguapan, serta aktivitas mikroorganisme yang mengganggu sehingga mutu produk dari mulai panen sampai diterima ditangan konsumen masih tetap terjaga dengan baik
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > D3 Hortikultura |
Depositing User: | mrs Frika Adelaide Lubis |
Date Deposited: | 17 Mar 2025 01:06 |
Last Modified: | 17 Mar 2025 01:06 |
URI: | http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/6328 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |