Purwanto, Purwanto (2023) TESIS : AKTIVITAS MINYAK ATSIRI BIJI PALA, SERAI WANGI, DAN TEMULAWAK TERHADAP HAMA GUDANG (Sitophilus zeamais) DAN VIABILITAS BENIH JAGUNG PUTIH (Zea mays L. var ceratina). Masters thesis, Politeknik Negeri Lampung.
![]() |
Text (Cover)
1. COVER_PURWANTO_207021015.pdf Download (76kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
2. RINGKASAN_PURWANTO_207021015.pdf Download (57kB) |
![]() |
Text (Bab1&2)
3. BAB1&2_PURWANTO_207021015.pdf Download (106kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA_PURWANTO_207021015.pdf Download (105kB) |
![]() |
Text (Fullteks Tesis)
5. FULLTEKS THESIS_PURWANTO_207021015.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bebas Plagiasi)
BebasPlagiasi_Purwanto_207021015.pdf Download (10MB) |
Abstract
Benih adalah komponen utama dalam budidaya, menjaga mutu dan kualitas benih merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Penggunaan metabolit sekunder dari tanaman menjadi terobosan baru sebagai upaya melindungi benih dari kerusakan dan usaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Penelitian bertujuan menganalisis toksisitas minyak atsiri pala, serai wangi, dan temulawak terhadap hama bubuk jagung, menguji pengaruh jenis dan dosis minyak atsiri terhadap viabilitas dan vigor benih jagung putih. Tahapan penelitian meliputi perbanyakan serangga uji, pembuatan minyak atsiri menggunakan destilasi uap langsung, pembuatan larutan emulsi di lanjutkan dengan pengujian toksisitas minyak atsiri terhadap kumbang bubuk meggunakan metode semprot dengan beberapa rentang dosis. Pengambilan data uji, dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan analisis PROBIT SPSS. Sedang data uji viabilitas dan vigor di olah menggunakan analisis ANOVA dan di lanjutkan dengan uji BNT paada taraf 5% bila berpengaruh nyata. Berdasarkan hasil penelitian, minyak atsiri pala memiliki tingkat toksisitas yang lebih baik dari minyak atsiri temulawak dan serai wangi dengan nilai LC50 sebesar 0,65%. Jenis dan dosis minyak atsiri berpengaruh terhadap viabilitas benih jagung putih. Penggunaan konsentrasi minyak atsiri (biji pala, serai wangi, dan temulawak) dengan konsentrasi 0,1-0,4% menghasilkan viabilitas yang tidak berbeda dengan pelakuan kontrol sehingga ketiga minyak atsiri tersebut tidak berakibat negatif terhadap viabilitas benih jagung putih. penggunaan minyak atsiri berpengaruh terhadap vigor benih jagung putih. Penggunaan minyak atsiri temulawak pada konsentrasi 0,1% menghasilkan panjang akar yang terbaik, untuk variabel pengamatan tinggi tanaman terbaik dengan menggunakan minyak atsiri serai wangi dengan konsentrasi 0,1%.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Depositing User: | Mr Albert Rifki Fahriyansyah Reza |
Date Deposited: | 01 Apr 2024 05:40 |
Last Modified: | 01 Apr 2024 05:40 |
URI: | http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/5593 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |