TA : BUDIDAYA BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS KENYA DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) LEMBANG AGRI BANDUNG BARAT

Hariyanti, Tri (2023) TA : BUDIDAYA BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS KENYA DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) LEMBANG AGRI BANDUNG BARAT. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_Tri Hariyanti_20712048.pdf

Download (54kB)
[img] Text
Ringkasan_Tri Hariyanti_20712048.pdf

Download (83kB)
[img] Text
Bab 1 dan 2_Tri Hariyanti_20712048.pdf

Download (134kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Tri Hariyanti_20712048.pdf

Download (36kB)
[img] Text
Full Teks TA_Tri Hariyanti_20712048.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Bebas Plagiarisme_Tri Hariyanti_20712048-1.pdf

Download (5MB)

Abstract

Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran yang dimanfaatkan polong nya untuk dikonsumsi, salah satunya adalah buncis tegak varietas Kenya. Buncis tegak merupakan tanaman yang mempunyai sistem pertumbuhan dengan batang tegak. Buncis merupakan tanaman yang mengandung sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, harganya cenderung terjangkau dan bernilai ekonomi tinggi, serta mempunyai prospek pasar domestik dan internasional yang potensial. Buncis Kenya telah berhasil diekspor ke Singapura dan Malaysia. Buncis dapat ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut dengan pH 6,5 dan suhu 25⁰C. Dalam bertani salah satu kendalanya adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), serangan hama mempengaruhi hasil panen dan menurunkan harga di pasaran. Pengendalian hama salah satunya dengan melakukan panen buncis lebih awal, hingga produknya dikenal sebagai Baby Buncis. Kegiatan penanaman buncis Kenya dilaksanakan di Balai Pelatihan Pertanian Perdesaan (P4S) Lembang Agri, pada tanggal 20 Februari hingga 16 Juni 2023, dengan tujuan untuk mengetahui tahapan penanaman buncis tegak di seluruh lahan. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, kerja lapangan dan penelitian dokumen. Melalui banyak tahapan yaitu penyiapan benih, pengelolaan lahan, perawatan, pemanenan, dan pasca panen. Buncis tegak mempunyai keunggulan waktu panen yang lebih cepat dibandingkan buncis rambat yaitu 45 hari setelah tanam (hst), dengan total panen 740 kg, atau jika dikonversi menjadi buncis 5,7 ton/ha.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > D3 Hortikultura
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 14 Mar 2024 03:29
Last Modified: 14 Mar 2024 03:29
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/5553

Actions (login required)

View Item View Item