TA : PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL EDAMAME (Glicine max, (L.) Merril) DENGAN SISTEM TANAM MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI CV MITRA DJAYA BOGOR

Septiana, Fita (2023) TA : PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN HASIL EDAMAME (Glicine max, (L.) Merril) DENGAN SISTEM TANAM MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI CV MITRA DJAYA BOGOR. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_Fita Septiana_20711060.pdf

Download (47kB)
[img] Text
Ringkasan_Fita Septiana_20711060.pdf

Download (31kB)
[img] Text
BAB 1 & 2_Fita Septiana_20711060_.pdf

Download (155kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Fiita Septiana_20711060.pdf

Download (91kB)
[img] Text
FullteksTA_Fita Septiana__20711060.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Bebas plagiarisme_FITA SEPTIANA_20711060.pdf

Download (153kB)

Abstract

Edamame (Eda = cabang dan Mame = kacang) atau dapat juga disebut sebagai buah yang tumbuh dibawah cabang. Edamame (Glycine max (L.) Merril) memiliki rasa yang lebih manis, biji yang berukuran lebih besar daripada kedelai kuning, serta nutrisi yang terkandung dalam edamame lebih mudah dicerna oleh buah. Rata-rata produksi edamame di Indonesia yaitu 3,5 ton per ha bahkan dapat mencapai 8 ton per ha, sedangkan kedelai biasa lebih rendah yaitu rata-rata produksi 1,7 hingga 3,2 ton per ha. Tujuan sistem monokultur adalah serangkaian pola dalam sistem menanam dengan satu jenis tanaman pada satu areal. Tumpangsari adalah sistem pertanaman dua jenis atau lebih tanaman secara serempak pada lahan yang sama dalam waktu satu tahun. Kegiatan ini dilakukan di CV Mitra Djaya Bogor, lahan yang digunakan berupa bedengan dengan lebar 1m , Panjang 20 m dengan total luas yaitu 20 m2 x 2 plot. Benih yang digunakan yaitu edamame dengan jagung varietas exotic pertiwi. Pupuk yang digunakan yaitu KCl, Za, SP-36, NPK Mutiara, Winner. Pestisida yang digunakan yaitu insektisida profenofos dengan dosis 1-2 ml/l, untuk pengendalian penyakit menggunakan fungisida fluksapiroksad + piraklostrobin dengan dosis 0,5 ml/l. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada fase vegetatif (5 MST) fase generatif (7 MST) dan panen sampel (9 MST). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa budidaya tumpangsari edamame dengan jagung manis lebih efisien dalam pemanfaatan lahan. Sedangkan hasil panen edamame dengan system tanam monokultur memiliki hasil dan pertumbuhan yang optimal dibandingkan dengan edamame.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > Prodi D3 Produksi Tanaman Pangan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 07 Mar 2024 01:50
Last Modified: 07 Mar 2024 01:50
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/5432

Actions (login required)

View Item View Item