TA : TEKNIK PANYADAPAN SADAP ATAS DAN SADAP BAWAH PADA TANAMAN KARET (Hevea brasilliensis Muell. Arg.)

Mulya, Asma Widika (2023) TA : TEKNIK PANYADAPAN SADAP ATAS DAN SADAP BAWAH PADA TANAMAN KARET (Hevea brasilliensis Muell. Arg.). Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_Asma Widika Mulya_20721095.pdf

Download (206kB)
[img] Text
Ringkasan_Asma Widika Mulya_20721095.pdf

Download (289kB)
[img] Text
BAB I & BAB II_Asma Widika Mulya_20721095_.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Asma Widika Mulya_20721095.pdf

Download (355kB)
[img] Text
TEKNIK PENYADAPAN ATAS DAN BAWAH_TA_ASMA WIDIKA_fiks ACC CETAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (804kB)
[img] Text
Bebas Plagiarisme_Asma Widika Mulya_20721095.pdf

Download (4MB)

Abstract

Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang telah lama dibudidayakan di Indonesia. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2012, karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Tanaman karet dipanen lateksnya dengan cara di sadap, yaitu mengiris kulit batang sehingga sebagian besar sel cincin pembuluh lateks terpotong dan cairan lateks yang terdapat didalamnya menetes keluar melalui alur sadap. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik penyadapan tanaman karet yaitu sistem sadap bawah dan sadap atas, mengidentifikasi perpindahan tata guna panel pada tanaman karet klon IRR1C, mengevaluasi hasil produksi lateks pada sistem sadap bawah dan sadap atas. Sistem sadap bawah menggunakan pisau sodechi dengan kemiringan sadapan 35 derajat, sedangkan sistem sadap atas menggunakan pisau pacekung dengan kemiringan sadapan 45 derajat. Ketebalan sadap bawah yaitu 1 mm dan sadap atas 2 mm. Kedalaman sadapan yang digunakan 0,5 – 1 mm dari kambium. Perpindahan sistem sadap bawah ke sadap atas melalui tata guna panel, tata guna panel yang digunakan pada sadap bawah adalah panel B0-1 selama 6 tahun dan B0-2 selama 4 tahun, selanjutnya dilakukan sadap atas menggunakan panel H0-1 dan H0-2 dari tahun ke 11-14. Pada tahun ke 15 kembali ke panel B0-2, pada tahun 16-19 menggunakan panel H0-1 dan H0-2, Tahun ke 20 kembali panel B0-2 selama 1 tahun, selanjutnya dilakukan sadap atas sampai tahun ke 25 hingga lebih secara kondisioanal. Produksi lateks pada sadap atas lebih banyak dibandingkan sadap bawah, perbedaan hasil produksi lateks untuk sadap bawah yaitu 750 kg sedangkan hasil produksi lateks untuk sadap atas yaitu 1.422 kg.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 29 Feb 2024 02:58
Last Modified: 29 Feb 2024 02:58
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/5254

Actions (login required)

View Item View Item