SKRIPSI : RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERLAKUAN SKARIFIKASI MEKANIS DAN EKSTRAK BAWANG MERAH

Wijaya, Aldi (2023) SKRIPSI : RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP PERLAKUAN SKARIFIKASI MEKANIS DAN EKSTRAK BAWANG MERAH. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
COVER Aldi_Wijaya_19722006.pdf

Download (64kB)
[img] Text
RINGKASAN Aldi_Wijaya_1972206.pdf

Download (30kB)
[img] Text
BAB 1 & 2 Aldi_Wijaya_19722006.pdf

Download (138kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA Aldi_Wijaya_19722006.pdf

Download (204kB)
[img] Text
SKRIPSI ALDI WIJAYA_19722006.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (742kB)
[img] Text
BEBAS PLAGIARISME_Aldi_Wijaya_19722006.pdf

Download (148kB)

Abstract

Pala yang secara ilmiah dikenal sebagai (Myristica fragrans Houtt.) adalah tanaman asli Indonesia dan memainkan peran penting sebagai komoditas ekspor yang berharga. Sekitar 70% kebutuhan pala dunia dipenuhi oleh Indonesia. Lamanya perkecambahan biji pala menjadi kendala dalam ketersediaan bahan tanam yang cepat untuk memenuhi permintaan yang tinggi.Dormansi mengacu pada keadaan di mana benih tetap tidak aktif, bahkan dalam kondisi optimal untuk perkecambahan, tanpa mengalami kematian.Skarifikasi benih, adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mematahkan dormansi.Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam perawatan benih biasanya dilakukan melalui metode yang dikenal sebagai priming.Bawang merah juga mengandung fitohormon. Di antara hormon yang ditemukan pada bawang merah adalah auksin dan giberelin, yang memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skarifikasi ,konsentrasi ekstrak bawang dan interaksi terbaik. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari November 2022 sampai dengan februari 2023 di Laboratorium Tanah dan Tanaman Politeknik Negeri Lampung. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3 x 2. Faktor pertama adalah skarifikasi terdiri dari 2 taraf yaitu A1 pengamplasan dan A2 Peretakan. Faktor kedua adalah ekstrak bawang, terdiri dari 3 taraf yaitu G0 Tanpa ekstrak bawang, G1 ektrak bawang 25%, G2 ekstrak bawang 50%. Variabel pengamatan adalah daya kecambah, indeks kecepatan tumbuh kecambah, panjang kecambah, tinggi bibit, diameter batang bibit, jumlah daun, panjang akar bibit, volume akar bibit, bobot kering bibit. Perlakuan skarifikasi peretakan memberikan pengaruh lebih baik bila dibandingkan dengan skarifikasi pengamplasan pada variabel indeks kecepatan tumbuh kecambah, panjang kecambah, panjang akar bibit, dan bobot kering bibit pada pembibitan pala. Perlakuan tanpa ekstrak bawang memberikan pengaruh lebih baik bila dibandingkan dengan konsentrasi 25% dan 50 % pada daya kecambah dan bobot kering bibit pada pembibitan pala. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara skarifikasi dan ekstrak bawang pada pembibitan pala.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan > Prodi D4 Produksi dan Manajemen Industri Perkebunan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 23 Feb 2024 01:11
Last Modified: 23 Feb 2024 01:11
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/5157

Actions (login required)

View Item View Item