SKRIPSI : PENGGUNAAN MINYAK CENGKEH (Eugenia aromatic) SEBAGAI BAHAN ANESTESI PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Antaqo, Dwi Suryati (2023) SKRIPSI : PENGGUNAAN MINYAK CENGKEH (Eugenia aromatic) SEBAGAI BAHAN ANESTESI PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus). Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_Dwi Suryati Antaqo_19744010.pdf

Download (36kB)
[img] Text
Abstrak_Dwi Suryati Antaqo_19744010.pdf

Download (8kB)
[img] Text
Bab 1_2_Dwi Suryati Antaqo_19744010.pdf

Download (243kB)
[img] Text
DaftarPustaka_Dwi Suryati Antaqo_19744010.pdf

Download (129kB)
[img] Text
FullteksTA_Dwi Suryati Antaqo_19744010.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Plagiarisme_Dwi Suryati Antaqo_19744010_.pdf

Download (109kB)

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan hasil perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Produksi ikan nila secara nasional tiap tahunnya mengalami peningkatan. Transportasi benih menjadi hal yang menentukan keberhasilan dalam menjaga kelangsungan hidup selama proses transportasi berlangsung. Namun pada saat proses transportasi berlangsung dapat menyebabkan ikan menjadi stres dan rentan mengalami kematian. Kendala tersebut dapat dicegah dengan membuat ikan pingsan terlebih dahulu. Anestesi dilakukan bertujuan untuk memperpanjang waktu transportasi dengan menekan aktivitas metabolisme ikan. Bahan organik yang dapat digunakan sebagai bahan anestesi yaitu minyak cengkeh. Minyak cengkeh mengandung eugenol yang dapat dijadikan bahan anestesi ikan. Tujuan dari kegiatan ini untuk melihat efektivitas minyak cengkeh sebagai bahan anestesi pada transportasi sistem tertutup benih ikan nila. Metode yang digunakan yaitu menggunakan 135 ekor/perlakuan dengan menggunakan 3 perlakuan dan 1 kontrol. Dosis K (0,0%), P1 (0,25%), P2 (0,30%), dan P3 (0,35%) dengan 3 ulangan. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi kelulushidupan terlihat pada P1 0,25% (2,5ml/l) dengan kelulushidupan 90% sedangkan nilai terendah kelulushidupan terlihat pada perlakuan P3 dengan kelulushidupan 57,50%. Waktu pingsan ikan terlama terlihat pada perlakuan P3 dengan waktu pingsan 120,2 menit sedangkan pada P2 waktu ikan pingsan 107,7menit. Dosis terbaik yang efektif digunakan sebagai bahan anestesi dalam proses transportasi benih ikan nila dengan ukuran 5-7 cm adalah 0,25% (2,5ml/l).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Jurusan Peternakan > Prodi D4 Teknologi Pembenihan Ikan
Depositing User: mrs Retno Triastika
Date Deposited: 09 Jan 2024 01:58
Last Modified: 09 Jan 2024 01:58
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/4607

Actions (login required)

View Item View Item