TA : PENDISTRIBUSIAN SAPI POTONG PADA KOPERASI PRODUKSI TERNAK MAJU SEJAHTERA KECAMATAN TANJUNG SARI

Restiyana, Wulan (2022) TA : PENDISTRIBUSIAN SAPI POTONG PADA KOPERASI PRODUKSI TERNAK MAJU SEJAHTERA KECAMATAN TANJUNG SARI. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Cover_19751068 - moon rawr.pdf

Download (207kB)
[img] Text
Abstrak_19751068 - moon rawr.pdf

Download (274kB)
[img] Text
BAB I dan BAB II_19751068 - moon rawr.pdf

Download (372kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_19751068 - moon rawr.pdf

Download (188kB)
[img] Text
Full Teks_19751068 - moon rawr.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
Surat Pernyataan - moon rawr.pdf

Download (230kB)

Abstract

Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera merupakan koperasi yang bergerak di bidang pembibitan sapi potong, melakukan penjualan dan pinjaman sapi, penjualan limbah ternak dan hasil turunan lainnya. KPT Maju Sejahtera pada distribusi sapi budidayanya belum dapat memenuhi harapan dan tujuan yang diinginkan. Permasalahan yang dihadapi oleh KPT Maju Sejahtera dalam melaksanakan distribusi sapi potong yaitu sapi potong yang mengalami luka, stres, sakit atau bahkan mati dalam proses distribusi. Sapi potong yang mengalami luka, sakit dan mati dalam proses distribusi disebabkan terbenturnya sapi satu dengan sapi lain dalam truk, jarak dan waktu pengiriman juga menjadi penyebab pada permasalahan. Benturan terjadi diakibatkan getaran dan guncangan yang dialami sapi selama proses distribusi. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan laporan tugas akhir ini adalah (1) mengidentifikasi pola saluran distribusi untuk mengetahui pola saluran distribusi yang diterapkan pada KPT Maju Sejahtera, (2) menganalisis penerapan fungsi�fungsi saluran distribusi sapi potong yang diterapkan pada KPT Maju Sejahtera. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1) KPT Maju Sejahtera pada distribusinya menggunakan saluran distribusi langsung yaitu distribusi secara langsung kepada konsumen dan distribusi tidak langsung melalui distributor kepada CV Joe Cipir. Pendistribusian sapi potong paling banyak dilakukan melalui saluran distribusi tidak langsung yaitu pada distributor sebanyak 52,7% atau 291 sapi potong. 2) Penerapan fungsi-fungsi distribusi yang dilakukan oleh KPT Maju Sejahtera yaitu fungsi informasi untuk mengetahui kebutuhan dan permintaan sapi potong, fungsi informasi meliputi informasi mengenai pelanggan, informasi pesaing dan informasi pemasok. Fungsi yang kedua adalah fungsi promosi yaitu menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram. Fungsi ketiga yaitu negosiasi untuk mencapai kesepakatan mengenai negosiasi harga sapi dan negosiasi transportasi pengiriman. Keempat adalah fungsi pemesanan untuk memperoleh sapi potong dalam memenuhi permintaan konsumen. Kelima adalah fungsi pembiayaan dengan memberikan biaya bahan bakar pada transportasi dalam pendistribusian sapi potong. Keenam adalah fungsi pengambilan resiko, resiko yang ditanggung koperasi yaitu dengan mengganti sapi yang luka parah dan sapi mati pada pendistribusian. Fungsi ketujuh adalah fungsi pemilikan yaitu fisik berhubungan dengan penyimpanan menggunakan kandangkandang simpan sementara dan pada transportasi dalam pengiriman menggunakan truk. Fungsi kedelapan yaitu fungsi pembayaran, pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke KPT Maju Sejahtera dan melalui transfer ATM seperti BNI, BCA, BRI dan Mandiri. Fungsi kesembilan adalah fungsi hak milik, fungsi hak milik dapat dikatakan berlaku jika sapi potong sudah berada pada konsumen dan konsumen telah menyelesaikan seluruh pembayaran. Fungsi hak milik belum dapat dikatakan berlaku jika sapi potong belum sampai pada konsumen atau pada saat konsumen belum menyelesaikan seluruh pembayaran yang telah disepakati. Penerapan fungsi�fungsi distribusi terhadap pola saluran distribusi, hampir seluruh fungsi distribusi diterapkan oleh KPT Maju Sejahtera dalam pola saluran distribusi. Pola saluran distribusi secara tidak langsung tidak menerapkan fungsi negosiasi pengiriman dan pengambilan resiko. Pengambilan resiko pada pola saluran distribusi langsung yaitu penggantian sapi potong yang luka dan penggantian sapi potong yang mati. Fungsi pemilikan fisik masih memiliki kekurangan yaitu pada transportasi dalam mendistribusikan sapi potong sampai pada konsumen dan hal ini dapat menyebabkan kendala pada proses pendistribusian sapi potong.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Jurusan Ekonomi dan Bisnis > D3 Prodi Agibisnis
Jurusan Ekonomi dan Bisnis > D3 Prodi Agibisnis
Depositing User: mrs Retno Triastika
Date Deposited: 16 Dec 2022 06:30
Last Modified: 16 Dec 2022 06:30
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/3209

Actions (login required)

View Item View Item