TA : MEMPELAJARI STASIUN PEREBUSAN PADA PROSES PENGOLAHAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT MENJADI TANDAN BUAH MATANG (TBM) DI PTPN VII UNIT SUNGAI LENGI KECAMATAN GUNUNG MEGANG KABUPATEN MUARA ENIM

Triono, Triono (2021) TA : MEMPELAJARI STASIUN PEREBUSAN PADA PROSES PENGOLAHAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT MENJADI TANDAN BUAH MATANG (TBM) DI PTPN VII UNIT SUNGAI LENGI KECAMATAN GUNUNG MEGANG KABUPATEN MUARA ENIM. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
COVER_TA_TRIONO - Triono 123.pdf

Download (23kB)
[img] Text
ABSTRAK_TA_TRIONO - Triono 123.pdf

Download (23kB)
[img] Text
BAB I _ II_TA_TRIONO - Triono 123.pdf

Download (386kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_TA_TRIONO - Triono 123.pdf

Download (162kB)
[img] Text
FULL TEKS-18732029 - Triono 123.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS - TRIONO - Triono 123.pdf

Download (102kB)

Abstract

Stasiusn perebusan merupakan stasiun pertama dari proses pengolahan kelapa sawit setalah TBS kelapa sawit ditimbang dan dibongkar di loading ramp. Perebusan menggunakan suhu antara 130-140ᵒ C dengan tekanan kerja 2,6-3 kg/cm2 yang berfungsi untuk melepaskan daging buah dari janjang, selanjutnya untuk mendapatkan minyak tersebut daging buah kemudian dipress sehingga didapatkan minyak mentah. Jumlah minyak yang didapatkan tergantung pada proses pemanenan dan perebusan, karena pada saat perebusan terdapat tiga kali kenaikan tekanan yang mengakibatkan suhu naik 3x lipat dari suhu awal. Buah yang terlalu masak akan mengakibatkan kenaikan Asam Lemak Bebas (ALB), kadar air, dan oil loss. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui spesifikasi perebusan, proses perebusan dan faktor keberhasilan perebusan. Metode pelaksanaan tugas akhir adalah dengan cara pengamatan langsung (observasi) di pabrik kelapa sawit, wawancara dan praktik langsung di PT Perkebunan Nusantara VII Unit Sungai Lengi. Pabrik kelapa sawit Unit Usaha Sungai Lengi memiliki 4 unit perebusan dengan kapasitas terpasang 60 ton/jam, siklus waktu perebusan 100 menit dan interval waktu 25 menit. Rata-rata persentase unstripped bunch adalah 4,88% dengan norma 5%, rata-rata persentase loss in empty bunch adalah 0,46% dengan norma 0,5%, rata-rata persentase oil loss in condensate adalah 0,74% dengan norma 1%, dan rata-rata persentase ALB buah rebus adalah 3,36% dengan norma 3%. Dengan memperhatikan faktor�faktor tersebut keberhasilan proses perebusan dengan hasil di bawah norma, maka dapat menekan kehilangan hasil. ALB buah rebus di atas norma disebabkan adanya sisa buah yang belum diolah, hal ini terjadi karena pabrik rusak atau tidak mengolah. Perawatan perebusan secara intens sangat diperlukan karena banyak kebocoran yang dapat membahayakan operator. Bagian teknik dapat melakukan monitoring harian pada stasiun perebusan, sehingga jika terjadi kebocoran pada komponen dapat segera ditangani.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Mekanisasi Pertanian
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 28 Apr 2022 03:24
Last Modified: 28 Apr 2022 03:24
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/2329

Actions (login required)

View Item View Item