TA ; PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA DOC 35- 70 DI TAMBAK INTENSIF

Pronanda, Yoga (2021) TA ; PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA DOC 35- 70 DI TAMBAK INTENSIF. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
Bab 1 dan Bab 2 - Yoga Pronanda.pdf

Download (71kB)
[img] Text
Bebas Plagiat - Yoga Pronanda.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Cover - Yoga Pronanda.pdf

Download (36kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA - Yoga Pronanda.pdf

Download (32kB)
[img] Text
Ringkasan - Yoga Pronanda.pdf

Download (82kB)
[img] Text
Yoga pronanda Udang - Yoga Pronanda.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (456kB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) berasal dari Pantai Barat Pasifik Amerika Latin, mulai dari Peru di Selatan hingga Utara Meksiko. Udang vaname mulai masuk ke Indonesia dan dirilis secara resmi pada tahun 2001 (Nababan dkk., 2015). Udang vaname merupakan salah satu udang yang mempunyai nilai ekonomis dan merupakan jenis udang alternatif yang dapat dibudidayakan di Indonesia, disamping udang windu (Panaeus monodon) dan udang putih (Panaeus merguensis). Udang vaname tergolong mudah untuk dibudidayakan. Dengan keunggulan yang dimiliki tersebut, udang vannamei sangat potensial untuk dikembangkan mulai dari sistem budidaya tradisional hingga secara intensif. Manajemen pemberian pakan merupakan salah satu dari beberapa aspek keberhasilan budidaya udang. Hal ini karena biaya pakan mencapai 60 – 70% dalam perhitungan biaya produksi. Pemberian pakan harus dilakukan seefisien mungkin dari berbagai komponen produksi, salah satunya adalah dengan berbagai aplikasi dan teknik pemberian pakan buatan pada budidaya udang. Pada DOC 35-70 metode pemberian pakan dilakukan menggunakan metode pengontrolan anco, dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali dalam sehari. Data pembesaran udang vannamei yang dipelihara pada doc 35-70 mengalami peningkatan setiap minggunya. tingkat keberhasilan budidaya udang vannamei mendapatkan hasil yang baik pada akhir pemeliharaan, yang memperoleh hasil nilai ABW sesar 10 gram/ekor. Pertumbuhan ADG pada akhir pemliharaan 0,14 gram/hari. Kelangsungan Hidup yang didapat selama pemeliharaan yaitu memperoleh SR sebesar 90% dan mendapatkan nilai FCR sebesar 1,33.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Jurusan Peternakan > Prodi D3 Budidaya Perikanan
Depositing User: mrs Retno Triastika
Date Deposited: 27 Apr 2022 03:06
Last Modified: 27 Apr 2022 03:06
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/2181

Actions (login required)

View Item View Item