TA : METODE SELEKSI PADI MUTAN TAHAN REBAH TURUNAN INPARI HDB DAN PR 135 DI BALAI BESAR LITBANG BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN, BOGOR

MARINI, LENA (2020) TA : METODE SELEKSI PADI MUTAN TAHAN REBAH TURUNAN INPARI HDB DAN PR 135 DI BALAI BESAR LITBANG BIOTEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN, BOGOR. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
TA LENA MARINI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Inpari HDB merupakan varietas padi unggul yang memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri (HDB). Inpari HDB memiliki habitus yang tinggi dan menyebabkan varietas tersebut rentan terhadap rebah. Perbaikan padi dengan habitus yang pendek diharapkan dapat tahan terhadap rebah. Gen sd1 mengkode enzim ga20ox-2 yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan padi. Mutasi pada gen sd1 dapat mengurangi produksi ga20ox-2 dan menciptakan padi semidwarf. Untuk mengetahui metode/prosedur seleksi galur mutan padi ga20ox-2 tahan rebah turunan Inpari HDB dan PR 135 di lapangan, dengan mengamati karakter agronomi (tinggi tanaman, panjang malai, jumlah malai, jumlah gabah isi permalai, jumlah gabah hampa permalai dan bobot 100 butir gabah ). Kegiatan Praktik Kerja Lapang dilaksanakan pada Febuari 2020, bertempat di Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) dan Kebun Pecobaan Muara, BB Padi, Bogor, Jawa Barat. Terdapat 47 galur padi mutan ga20ox-2 tahan rebah turunan varietas Inpari HDB dan PR 135 generasi generasi F2 dan F3 galur-galur padi mutan ga20ox-2 tersebut merupakan hasil persilangan antara Inpari HDB dan PR 135 mutan semidwarf Kitake (K15). Galur-galur tersebut dikarakterisasi karakter agronominya setelah tanaman melewati fase generatif. Analisis data karakter dengan menggunakan Ms.excel dalam bentuk Histrogram. Hasil pengamatan komponen padi mutan turunan Inpari HDB memiliki panjang malai lebih pendek dari tetuanya, sedangkan padi mutan turunan PR 135 memiliki panjang malai lebih pendek dari tetuanya. Padi mutan turunan Inpari HDB memiliki jumlah gabah isi lebih sedikit dari tetuanya. Turunan F3 secara umum memiliki umur berbunga lebih cepat dibandingkan dengan tetua Inpari HDB (62 HST). Sedangkan pada turunan PR 135 secara umum galur-galur tersebut memiliki umur berbunga lebih cepat dibandingkan dari tetua PR 135 (70 HST).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > Prodi D3 Produksi Tanaman Pangan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 21 May 2021 07:42
Last Modified: 21 May 2021 07:42
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/1457

Actions (login required)

View Item View Item