TA : MANAJEMEN RISIKO PAJANAN SAAT APLIKASI PESTISIDA DAN RESIDU PADA AIR IRIGASI DI PT. SYNGENTA INDONESIA KARAWANG, JAWA BARAT

Anggraeni, Saskia (2020) TA : MANAJEMEN RISIKO PAJANAN SAAT APLIKASI PESTISIDA DAN RESIDU PADA AIR IRIGASI DI PT. SYNGENTA INDONESIA KARAWANG, JAWA BARAT. Diploma thesis, Politeknik Negeri Lampung.

[img] Text
tugas akhir saskia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

DI PT. SYNGENTA INDONESIA KARAWANG, JAWA BARAT Oleh Saskia Anggraeni ABSTRAK Dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pada umumnya petani memilih menggunakan pestisida kimia. Pencemaran pestisida disebabkan oleh kuantitas penggunaan pestisida yang tidak tepat dalam hal dosis, sasaran, dan waktu pengaplikasian. Tidak semua bahan aktif pestisida menuju tanaman sasaran, lebih dari separuhnya akan terbuang dan hanyut bersama aliran air sehingga menyumbang terjadinya pencemaran air, selain itu pestisida dapat menyebabkan keracunan akut dan kronis pada manusia. Keracunan ini dapat dilihat terutama pada pengguna pestisida seperti petani. Penggunaan alat pelindung diri yang baik dan benar dapat melindungi para pengguna pestisida dari bahaya yang tidak diinginkan. Untuk itu maka perlu dilakukan langkah-langkah untuk pencegahan baik itu pencemaran lingkungan maupun penurunan kesehatan pada aplikator pestisida. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang bersinggungan dengan bahan-bahan pestisida, baik itu dalam tahap preparasi, aplikasi maupun pencucian alat untuk mencegah paparan langsung pestisida terhadap tubuh aplikator, hal itu sesuai dengan observasi di PT. Syngenta Indonesia pada tanggal 2 Maret-30 Maret 2020 yang dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari teknologi pengelolaan limbah air irigasi secara biologi dan fisika, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) saat aplikasi pestisida. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengelolaan air irigasi di PT. Syngenta Indonesia dilakukan secara biologi dan fisika dengan proses filterisasi oleh eceng gondok dan sedimentasi sebelum air dialirkan langsung ke lingkungan. Pada air inlet diketahui bahwa nilai BOD5 (Bioligical Oxygen Demand) adalah 13 mg/L dan nilai COD (Chemical Oxygen Demand) 16 mg/L dengan nilai ambang batas masing-masing 6 mg/L dan 10 mg/L yang

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Jurusan Budidaya Tanaman Pangan > Prodi D3 Produksi Tanaman Pangan
Depositing User: mrs Frika Adelaide Lubis
Date Deposited: 29 Apr 2021 05:30
Last Modified: 29 Apr 2021 05:30
URI: http://repository.polinela.ac.id/id/eprint/1308

Actions (login required)

View Item View Item